Klik Viral – Universitas Sutomo yang terletak di Jl. Raya Jakarta Km 5 No.6, Kalodran, Kec. Walantaka, Kota Serang, Banten 42183 adalah sebuah Universitas yang baru berdiri di wilayah Provinsi Banten Kota Serang tahun 2021 dan telah melaksanakan perkuliahan satu Semester.
Achmad Maulana Soehada Sebayang, M.Si, Kaprodi Fisika Universitas Sutomo mengatakan bahwa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan dosen dan mahasisa di lingkungan Fakultas MIPA, Universitas Sutomo dan Universitas Pamulang bertujuan sebagai wadah bagi dosen untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu yang dimiliki serta sarana untuk mahasiswa dalam menyalurkan ilmu dan potensi yang diperoleh selama perkuliahan kepada masyarakat luas, sehingga lulusan Universitas ini dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan professional.
Yohan, M.Si., Kaprodi Kimia Universitas Sutomo menjelaskan bahwa saat ini kondisi air di Indonesia cukup memprihatinkan. Kebutuhan air bersih yang layak konsumsi mengalami peningkatan sedangkan ketersediaannya mengalami penurunan. Banyaknya pemukiman padat penduduk, pembangunan pabrik, limbah rumah tangga dan penggunaan bahan kimia yang menimbulkan pencemaran pada lingkungan menjadi faktor-faktor yang mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas air bersih layak konsumsi. Sebagian besar warga di Pelawad Mandiri RT 003 RW 001 desa Pelawad, Ciruas, Kabupaten Serang, menggunakan air tanah dalam hal ini adalah air sumur, sehingga keadaan lingkungan sekitar memiliki pengaruh besar terhadap kondisi air warga. Lahan pemukiman warga yang cukup berdekatan membuat jarak antara septic tank dan sumur yang tidak memenuhi standart kesehatan menyebabkan bakteri dan kuman sangat mudah tumbuh-berkembang dan bercampur dengan air tanah untuk konsumsi.
Ditempat yang sama dosen Fisika Universitas Sutomo Eva Hendrawati, M.Sc., bahwa di musim penghujan dengan curah hujan yang cukup tinggi memperbesar kemungkinan munculnya genangan-genangan air di daerah pemukiman terutama pemukiman padat penduduk yang memiliki sistem drainase lingkungan yang kurang maksimal. Hal ini menjadi permasalahan kompleks ketika kurangnya kepedulian warga menjaga lingkungan, contohnya membuang sampah tidak pada tempatnya dan berakibat banjir. Berdasarkan hal tersebut dosen dan mahasiswa Program Studi Fisika Universitas Sutomo memberikan pelatihan pembuatan lubang resapan biopori dalam Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Pelawad Mandiri RT 003 RW 001 desa Pelawad, Ciruas, Kabupaten Serang Banten, cukup. Diharapkan pelatihan pembuatan lubang resapan biopori dengan memanfaatkan sampah organik atau limbah rumah tangga organik. Lubang biopori mempercepat peresapan air ke dalam tanah dan dapat digunakan untuk membuat kompos. Lubang biopori tidak membutuhkan area yang luas dan proses pembuatannya sangat mudah, hal ini tentu menjadi solusi yang tepat untuk wilayah dengan lahan terbuka yang sempit. Untuk membuat lubang biopori dibutuhkan Pipa PVC sepanjang ±40 cm dengan diameter ±4 inci dan telah diberi lubang berjarak yang berfungsi sebagai lubang resapan. Penggunaan pipa PVC yang terasa cukup mahal dapat diganti dengan botol air mineral bekas yang ukuran 1,5 L. Botol air mineral bekas ini sering kali terbuang dan tidak dimanfaatkan. Oleh sebab itu, secara langsung kita dapat memanfaatkan limbah yang tidak terpakai. Secara tidak langsung lubang resapan biopori selain sebagai lubang resapan air tanah dan tempat pembuatan pupuk kompos juga dapat menyuburkan tanah dan tanaman disekitarnya.