Cilegon, Siber | Go Bakso yang dijadikan modus operandi untuk menarik keuntungan pribadi yang kini berkembang di kota Cilegon Banten. Diduga Pria yang diketahui sebagai Pendeta yang beralamat di Kp. Tegal Cabe kecamatan Citangkil Kota Cilegon-Banten. Belum lama ini masyarakat sekitar Kota Cilegon dienduskan dengan adanya informasi bahwa oknum pendeta bernama (PL) telah melakukan penipuan untuk pembuatan Jaminan Pelaksanaan (Jampel) atas pembuatan gerobak untuk Go. Bakso.
Beberapa korban telah memberikan sejumlah uang agar dapat memperoleh Surat Perintah Kerja (SPK) dan Jaminan Pelaksanaan ( Jampel ) hingga rela keluarkan uang rata rata Rp 30 juta. SPK tersebut untuk pembuatan gerobak Bakso, selain itu juga korban setelah mendapatkan SPK harus mempersiapkan work shop (tempat kerja) yang layak karena, oknum menjanjikan akan adanya survei dari Team Go-Bakso Pusat dalam jangka waktu satu bulan kedepan.
Selain itu juga modus yang ditawarkan kepada korban setelah disurvey oleh pusat maka akan menerima kucuran dana sebesar Rp 170 juta dan ada lagi bantuan dari perbankan yakni dari BCA sebesar Rp 300 juta.
Kepada media ini Sitompul mengaku dirinya telah merasa ditipu akan adanya proyek yang diberikan oleh oknum pendeta ini. Ia mengaku telah memberikan uang untuk mendapatkan SPK itu beserta Jampel sebesar 30 juta dan telah membangun work shop itu bahkan telah memproduksi gerobaknya hingga 300 buah.
“ awalnya saya percaya terhadap PL dengan status Pendeta, namun dari semuanya iu gak sepeserpun mendapatkan atas semua janji janinya, hingga saat ini,” ungkap sitompul Sabtu 8/5.
Masih kata dia, jika kasus ini infonya telah dilaporkan di Polres Cilegon, namun hingga kini masih belum jelas ujung dan pangkalnya atas penanganan kasus itu.
Sementara saat dikonfirmasi Oknum Pendeta yang diduga telah melakukan penipuan dengan modus SPK dan Jampel pembuatan Gerobak Go-Bakso PL melalui pesan whats appnya mengatakan, jika dirinya menyangkal adanya keterlibatan dirinya dalam Go-Bakso, untuk lebih jelas tentang itu silahkan konfirmasi ke pusat, jelasnya.
“ jika mereka merasa tertipu sebagai korban justru saya korban terbesar karena saya sudah produksi hingga 500 gerobak yang lain paling juga 30 gerobak, jadi saya juga korban,” ujarnya.
Ketika ditanyakan tentang penerimaaan sejumlah uang dari beberapa orang yang sudah membeli SPK dan Jampel oknum Pendeta tidak bisa memberikan keterangan apapun, selain hanya memberikan keterangan jika dirinya adalah sebagai pelaku BLK. (dd-siber)
