Papua, Siber | Kepala suku di wilayah Paluga distrik Ilaga Utara kabupaten Puncak FV Yohan Dewelek, S.Th menyatakan tidak ada aksi pembakaran dan gereja yang dilakukan oleh TNI-Polri di wilayahnya.
Hal ini menepis berita hoaks yang beredar di media sosial (media propaganda) yang tidak bertanggung jawab.
“Di wilayah kami aman-aman saja, tidak ada baku tembak seperti yang unggah di media tersebut,” tegas FV Yohan Dewelek sang kepala suku melalui sambungan telepon, Rabu (19/5/2021).
Lebih lanjut Kepala suku mengatakan adanya gambar-gambar peralatan militer yang beredar di media tersebut kembali FV Yohan Dewelek mengatakan tidak ada baku tembak atau pengeboman oleh militer yang menyebabkan rumah dan gereja ikut terbakar.
Ungkapan ini disampaikannya guna memberikan gambaran sesungguhnya di kampung Paluga distrik Ilaga Utara Kabupaten Puncak.
Selain itu jejak digital yang ditelusuri tim Analis Satgas Nemangkawi membuktikan bahwa foto-foto yang diunggah oleh media propaganda tersebut pernah juga diunggah pada tanggal 2 April tahun 2019 lalu.
Sementara itu Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudussy, S.IK mengatakan setiap berita mohon di sharing sebelum di share. “Diharapkan media maupun masyarakat untuk memberitakan kejadian yang sebenarnya, stop Hoax maupun provokatif yang bisa berdampak hukum dan juga merugikan pihak tertentu,” himbaunya.
Saat dihubungi lewat telepon pada Rabu (19/5) siang, Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suristiawa menyampaikan hal yang senada, bahwa pemberitaan hoaks yang menyudutkan pemerintah dan TNI-Polri terkait isu Papua selalu berulang dan di share oleh beberapa portal media online, tanpa adanya klarifikasi sebelumnya. “Ini sudah berulang kali dilakukan, jangan asal share apalagi dari sumber yang tidak jelas ataupun sumber yang selalu berbohong seperti Sabby Sambom yang mengaku sebagai jubir kelompok teroris OPM,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Selasa (18/5) kemarin Suristiawa juga menegaskan bahwa pemberitaan itu adalah hoaks dari kelompok teroris OPM dengan memutarkan balikkan fakta yang sebenarnya. Faktanya pembakaran dilakukan kelompok teroris OPM yang dilatarbelakangi konflik antara kelompok teroris Goliat Tabuni dengan kelompok teroris Lekagak Talenggen. “Kejadian ini, diputarbalikkan faktanya oleh mereka dan seperti biasanya di hoakskan bahwa yang melakukan adalah aparat TNI-Polri,” ujar Suriastawa saat itu. (Pen Kogabwilhan III)