Jakarta (24 April 2021) – Kementerian Sosial berupaya memberikan layanan secara komprehensif kepada korban kebakaran yang terjadi di Kelurahan Keagungan Kecamatan Krukut Jakarta Barat.
“Sesuai arahan Menteri Sosial ibu Tri Rismaharini, kami (red – Kemensos) harus cepat dan tanggap terhadap kebutuhan korban bencana kebakaran yang terjadi di Keagungan Jakarta Barat”, kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Kementerian Sosial Sunarti di Jakarta (24/4).
Sampai hari ketujuh pasca kebakaran di Keagungan, Kemenaos masih memberikan bantuan kebutuhan dasar korban termasuk Layanan Dukungan Psikososial yang dilakukan oleh Tenaga Pelopor Perdamaian.
Pada saat kami mendapat informasi adanya kebakaran, lanjutnya saya langsung ke lokasi bersama tim Direktorat PSKBS dan Pelopor Perdamaian untuk melakukan identifikasi kebutuhan korban.
“Koordinasi bersama Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dan pihak terkait kami lakukan untuk membangun sistem operasional penanganan korban dapat dilakukan secara sistematis, cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan korban”, katanya.
Kebakaran yang menghanguskan 198 rumah di dua RW di Kelurahan Keagungan, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, pada Minggu (18/4) lalu, Kemensos telah melayani 401 Kepala Keluarga dengan total 1.282 jiwa. “Setiap hari kami menyiapkan makan saur dan buka, bagi anak – anak dan lanjut usia yang tidak puasa kami juga siapkan makan siang”, ungkap Sunarti.
Kementerian Sosial melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS), telah menyalurkan bantuan senilai 292 juta rupiah.
“Bantuan logistik senilai 242 juta berupa matras 100 lembar, selimut 300 lembar, family kids 401 paket, kids ware 50 paket dan makanan anak 60 paket”, papar Sunarti.
Sementara bantuan alat kebersihan dan alat penunjang senilai 49.5 juta berupa sapu lidi, serokan /pengki, sapu plastik, trashbag hitam (plastik sampah), sikat lantai, skop, garpu besar, ember, gayung, sabun lantai dan misty fan 4 unit
Bagi kelompok rentan yaitu lansia, wanita, dan anak-anak, Kemensos memberikan Layanan Dukungan Psikososial. “Kami, Pelopor Perdamaian Indonesia, sudah mulai melakukan Layanan Dukungan Psikososial itu sejak H+1. Kami memiliki tiga target LDP, sasaran kami yang pertama adalah lansia,” ujar Pelopor Perdamaian asal Provinsi DKI Jakarta, Ramses, Jumat (23/4).
Setelah kategori lansia, ia berupaya memberikan LDP kepada target kedua, yaitu kategori wanita, dalam hal ini, ibu-ibu. “Karena kebanyakan ibu-ibu sudah mulai letih. Nah, ini kita berikan semangat lagi, supaya mereka mau bercerita kembali,” terangnya.
Memasuki hari ketiga sejak kebakaran terjadi (H+3), Ramses mengutarakan bahwa anak-anak mulai merasakan kejenuhan di _shelter_. “Nah, ini kami membuat kegiatan relaksasional. Jadi, pertama, kami itu membuat kegiatan nyanyi-nyanyi, kemudian menari, dan lain sebagainya,” tutur pria yang telah menjadi relawan Pelopor Perdamaian sejak tahun 2013 itu.
Tidak berhenti sampai disitu, ia dan Pelopor Perdamaian lainnya juga memberikan kegiatan bernilai pendidikan yang dibalut secara menyenangkan kepada anak-anak.
”Di H+4 kejadian, kami berikan edukasi. Jadi, bukan hanya sekedar senang-senang, tapi ada nilai edukasinya. Kita menggambar, kita berikan istilah-istilah Bahasa Inggris, kemudian nyanyi lagu-lagu kebangsaan,” tegas Ramses.
Editor : Teguh | Sumber | Humas Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI